Suku Mee Jangan membunuh dan mematikan pakaian tradisional turun temurun dari dahulunya

tuhan berikan kami suku mee tidak boleh nepotisme kita harus memegang dan memelihara

Jayapura,enapapuamenulistentangkita.com – Omongan dan bicara saja semua suku bisa, suku Mee yang berdomisili dimana saja tinggal dan berada, identitas kalian jangan dimatikan, tapi diangkat dan dilestarikan pakai atau digunakan badanmu sendiri. Karena adatmu melekat di masing-masing suku yang ada di Indonesia, maka saat ini dilihat budaya adat suku Mee hilang alias tidak ada orang yang pegang budayanya.

suku Mee yang tinggal di Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai dan sekitarnya mengapa gensi mengunakan identitas atau jati diri adat sendiri dan kalian adalah datang dari mana tak digunakan budaya di badan antero lalu hanya bicara omongan saja dimulut, terus stop sudah coba kalian buktikan dan lestarikan pakaian adat budayamu, coba kalian lihat salah satu ini memberikan contoh teladan yang baik kepada kalian.Budaya suku Mee semakin, lanjutnya, hilang dengan adanya perubahan zaman era globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang semakin canggih.

Dunia perubahan kehidupan ini semua ikut arus tergerus kedalam hingga tidak ada orang yang tahan atau pegang jati diri budaya pakaian adat suku Mee. Ini lebih berbahaya bagi kita dan lebih parah adalah anak-anak cuku kita kedepan tidak ada warna budayanya.

Padahal sudah jelas masing-masing suku ini punya budaya yang Tuhan berikan kepada kita sekalian, tapi khususnya suku Mee punya pakaian adat itu sampai saat ini masih gensi pakai atau gunakan dibadan sendiri, itu orang lain nilai hal yang tidak masuk akal.

Karena ini adat budaya yang melekat dari tete nenek moyang hingga sampai saat ini, tapi kalian tak sadar diri.Jati diri melekat, budaya kita dimana kita hidup dan berada itu kita harus gunakan atau pertahankan agar suatu ketika anak-anak kita juga mereka tidak bisa lupa dan dapat melestarikan identitas jati diri budaya sendiri.Untuk itu, diharapkan kepada orang-orang dari suku Mee, entah siapa saja jangan gensi pakai identitas pakaian adat budaya sendiri, suku lain yang pegang budaya akan ketawa bagi kita suku Mee karena kita telah terkontaminasi dengan budaya dunia luar hingga budaya identitas jati diri kita lupa.(modes)

Kita harus memelihara pakaian tradisional, hasil pembuatan kulit kayu

Moge merupakan pakaian adat Papua untuk wanita Suku Mee. Moge terbuat dari kulit kayu yang dibuat dengan cara tradisional. Kulit kayu di lemaskan dengan cara dipukul-pukul. Setelah itu kulit kayu dibasahi atau dicuci dengan air lalu dijemur dibawah terik matahari.

Proses memukul-mukul kulit kayu dilakukan secara berulang-ulang hingga kulit kayu menjadi fleksibel. Biasanya proses memukul-mukul ini dilakukan di sungai sehingga langssung terbilas air. Setelah kering sehabis dijemur, barulah bahan kulit kayu ini bisa diolah.

Wanita suku Mee biasa memintal kemudian menganya atau membentuk kulit kayu menjadi sebuah rok. Baju tradisional ini mengandung makna yang penting bagi leluhur kami. Sekarang ini, moge lebih sering digunakan pada saat pesta adat maupun saat melakukan tarian adat.

LNM, Tampilan gengaman pendidikan di USWIM Nabire

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai